19 Januari 2009

Antara MLM dan Waralaba

Dua model bisnis yang berkembang cukup pesat di Indonesia saat ini, yakni Waralaba dan MLM

Multi Level Marketing
Multi Level Marketing atau MLM berasal dari negeri paman Sam Amerika Serikat (AS). Ditemukan oleh dua orang professor pemasaran dari Universitas Chicago pada tahun 1940. Produk pertama yang dijual adalah vitamin dan makanan tambahan Nutrilite.


Nutrilite Products Inc. saat itu merupakan salah satu perusahaan di Amerika yang telah menggunakan metode penjualan secara bertingkat. Dengan modal awal yang relative kecil, seorang tenaga penjual biasa mendapatkan penghasilan melalui dua cara.

Pertama, keutungan diperoleh dari setiap program makanan tambahan yang berhasil dijual kekonsumen. Kedua, dalam bentuk potongan harga dari jumlah produk yang berhasil dijual oleh distributor yang direkrut dan dilatih oleh seorang tenaga penjual dari perusahaan.

Rancangan penjualan seperti itu menarik perhatian dua orang pemuda dari Michigan, Rich DeVos dan Jay Van Andel. Mereka kemudian memutuskan bergabung sebagai tenaga penjual. Dalam kurun waktu sembilan tahun mereka berhasil menikmati keutungan yang besar. Bukan hanya itu tetapi kehebatan konsep yang diterapkan oleh Nutrilite itulah yang melekat dalam ingatan mereka dan merupakan dasar terbentuknya Amway Corporation dikemudian hari.

Konsep awal Nutrilite tersebutlah yang menjadi dasar dari MLM sekarang dengan penyempurnaan system yang semakin baik. Semenjak terbentuk Amway Corporation di Amerika yang menerapkan system MLM ini mengalami perkembangan yang sangat pesat dengan keuntungan yang sangat besar.
Akhirnya mulai banyak perusahaan yang menerapkan metode tersebut. Pasar Amerika yang lapar mengalami booming MLM.

Nilai bisnis MLM saat ini melebihi 100 miliar dolar AS dan lebih dari 40 juta rakyat diseluruh dunia bergabung dalam bisnis MLM. Dari 500 jutawan Amerika, 20 persennya terlibat dalam bisnis MLM. Dari 100 perusahaan terbesar, 37 persennya berjalan di bidang MLM.

Dalam buku Mega Trend 2000, karya John Naitsbitt, dalam pasaran Asia tahun 1990-2000, hanya ada tiga jenis bisnis yang berkuasa, yaitu telekomunikasi, komputer, dan produksi obat-obatan yang berasaskan MLM. Di Malaysia, 35 persen jutawannya merupakan jutawan MLM. Diperkirakan akan ada peningkatan besar-besaran pada abad ke-21. Robert T. Kiyosaki mengatakan, bisnis MLM bisa dilakukan secara part-time jika seseorang tersebut telah memiliki bisnis konvensionalnya sendiri.

Franchise
Franchise diperkenalkan pertama kali pada tahun 1850-an oleh Isaac Singer, pembuat mesin jahit Singer, ketika ingin meningkatkan distribusi penjualan mesin jahitnya. Walaupun usahanya tersebut gagal, namun dialah yang pertama kali memperkenalkan format bisnis waralaba ini di AS. Kemudian, caranya ini diikuti oleh pewaralaba lain yang lebih sukses, John S Pemberton, pendiri Coca Cola.

Namun asal mula kata Franchise sendiri berasal dari Eropa, yaitu Perancis dan Inggris. Kata Franchise sendiri bermakna kebebasan (Freedom).
Di Amerika Serikat sendiri, Franchise mengalami booming pada tahun 60-70an setelah berakhirnya Perang Dunia ke-2.

Pada saat itu, banyak terjadi praktek penipuan bisnis yang mengaku sebagai Franchise, salah satunya dengan cara menjual sistem bisnis Franchise yang ternyata belum teruji keberhasilannya di lapangan. Selain itu, Franchisor pun lebih fokus untuk menjual Franchise milik mereka dibandingkan membangung dan menyempurnakan sistem bisnis

dari berbagai sumber

Tidak ada komentar:


© Copyright 2012 Blog by edmz